Aku adalah ratu dari pikiranku dan perasaanku sendiri, maka akulah yang mengendalikan pikiran dan perasaan aku sendiri

Selasa, 26 Maret 2024

Story of Me

 Story of Me 



17 Ramadhan 1445



Kemarin, buka puasa sendiri setelah berbuka saya segera ke atas, ke kamar untuk melanjutkan aktivitas, as usual ya maghriban trus scrolling 


FYI entahlah dipertengahan Ramadhan ini rasanya ibadah menurun, amalan hatipun belum mampu mendongkrak ibadah ibadah mahdhoh. Terlalu bablas untuk menyukai sesuatu yang membuat hati kotor, atau terlalu berlebihan memasukan hal hal yang bukan hak. Ini tentu menjadi refleksi saya di bulan Ramadhan tahun ini, dan harus segera melakukan perbaikan. Untuk cerita ini akan saya lanjutkan di cerita yang lain. 


Setelah melakukan sholat maghrib, sesekali lihat video di youtube apalagi short video yang terkait dengan seseoranng atau sesuatu yang kita sukai. Terdengar suara tumbukan antara 2 benda padat, ya pagar dan yang satu lai entah apa. Dan terdengar suara laki laki “paket… paket… paket” hmm paket ke rumah? Seingat saya pembelian barangn online hanya akan ke rumah jika saya membeli barang barang yang fresh, yang akan diantar oleh gosend dan sejenisnya. “Sebentar kata saya …. “ sambil menyusuri tangga di rumah saya yang lumayan tinggi. Setelah saya buka pintu, laki laki itu berkata “paket… atas nama ratih …” begitulah kirang lebih redaksinya. “Oh salah rumah pak” kataku “disini ga ada yang bernama Ratih” lanjutku. “Ini nomor rumah 90A-5” katanya. Hmmm disini saya sudah merasakan tanduk dari dalam kepala saya untuk menyusup keluar. “Ini 90A-1 pak” kataku dengan sedikit nada sengit, dalam hati berbisik, ayo tahan jangan marah, dia lelah, ga sah kesel …. Tapi disinilah kekesalan saya keluar, bapak itu bertanya tepat didepannya adalah nomor rumah saya, aduh bapak…. Dibaca dong itu nomor rumah angka1 dan 5 tentu bukan angka yang mirip ya 


Setelah bapak kurir itu meninggalkan rumah dan segera menghampiri rumah tujuan, ada perasaan sedih, ya ampun si bapak kenapa ga baca nomor rumah sih? Kan ga perlu ganggu orang ya :) diri ini merasa terganggu 

ya minat baca orang Indonesia mungkin membuat kita miris mengingat tingkat kecerdasan literasi Indonesia yang masih tergolong rendah. Tentu keprihatinan ini harus segera cari solusinya. 


Allah pastiu memiliki hikmah yang masih jadi rahasiaNya kenapa ada kurir yang mampir salah alamat di rumah maghrib maghrb. 

Namun kenapa saat itu aku ga segea berdoa memintakan petunjuk hikmahNya :) 


Tapi ya sudahlah, sudah berlalu yang bisa aku lakukan adalah memperbaikinya untuk nextnya 

Sering sering berlatih pause, menjeda, khusyuk :) 


#disini

#refleksihari

#ceritaharian

#ceritahariini

Senin, 25 Maret 2024

DOA

Doa

By. BiruLangit


“Jangan kau tuntut Pengaturmu atas lambatnya waktu (pengabulan) permintaanmu. Akan tetapi, tuntutlah dirimu atas lambatnya adabmu“ (Ibnu Athoillah)


Pernahkah kau merasa kenapa doa belum jua terkabul? Atau pernah ga begitu banyak keinginan namun hanya sebatas keinginan dan tak dapat disampaikan dalam doa? Atau berdoa yang tak lagi terasa nikmat?


Nyatanya kita sering kali terburu buru untuk bilang “doa aku ga dikabulkan ALLAH” padahal doa adalah sesuatu yang pasti akan kembali kepada pemiliknya, baik itu nilai sebanding ataupun lebih baik dan tidak akan pernah kembali dalam keadaan tangan kosong. 


[21:88] Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.


Tafsir Jalalain: (Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan) disebabkan kalimat-kalimat tersebut. (Dan demikianlah) sebagaimana Kami menyelamatkan dia (Kami selamatkan orang-orang yang beriman) daripada malapetaka yang menimpa mereka, jika mereka meminta tolong kepada Kami seraya berdoa.


Bagaimana ayat diatas ALLAH janjikan keselamatan dari kedukaan jika kita berdoa, terkadang ujian yang menghampiri larinya curhat, atau secara sporadis mencari solusi yang belum tentu ALLAH ridho. 


Salah satu cara komunikasi kita dengan ALLAH adalah melui doa, yang terkadang justru kita men-skipnya dengan berbagai alasan, atau ALLAH enggan mendengarkan doa kita karenanya ALLAH tak memperknankan kita mengangkat tangan mengharap dan berdoa? Pernahkah berfikir jangan jangan ALLAH tak mau melihat kita menghamba padaNya 


Pakasakan kawan, paksakan diri untuk terus berdoa, bermujahadahlah sampai ALLAH benar benar perkenankan ita berdoa dan menghamba penuh harap. 


Jika ada doa doa yang belum terkabul mungkin ada adab adab kita yang belum baik, prasangka prasangka kita ke ALLAH yang belum benar, atau keikhlasan kita menghamba masih jadi catatan merah untuk ters dipertanyakan, atau …. 


Disaat saya tak merasakan nikmatnya berdoa, saya seringkali memaksakan diri memohon agar ALLAH beikan nikmat berdoa, beribadah kembali, dan memohonkan agar dipermudah untuk berdoa karena sangat tidak mungkin kita melakukannya tanpa pertolonganNya.


Ada 2 ayat lagi yang menjadi catatan buat saya terkait doa 


  • [21:90] Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya (dapat mengandung). Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.
  • [2:124] (Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku." Allah berfirman, "(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim."


Semoga ALLAH selalu memberikan pertolongan kepada kita untuk terus memberikan kemudahan dalam beramal shalih dan beribadah


#epilogseoranghamba

#tafakur

Fight to Faith

Bismillahirrohmanirrohiim 


[2:216] Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.


Ayat diatas termasuk ayat yang sering saya dengar, mungkin kamu juga terutama saat ada sesuatu yang terjadi sama kamu dan kamu ga sukai. Namun saat ini saya lagi mau bahas menurut sudut pandang saya yang lain, boleh ya? 


“Diwajibkan atas kamu berperang”, nyatanya yang wajib kita perangi bukan hanya musuh musuh Islam atau musuh musuh ALLAH namun juga ini loh yang selalu menempel dalam diri kita, si hawa nafsu, si sayahwat, si ego dan dia yang mengajak kamu untuk keluar jalur dari ketaatan kepada ALLAH. Fenomena saat ini saya, kamu atau siapapun disajikan begitu banyak sajian di media sosial atau elektronik yang dapat memanjakan mata, telinga atau memuaskan hati karena ada sosok yang kita lagi gandrungi :). Padahal secara sadar potensi panca indra kita membuat “kotor” si hati dan sangat memungkinkan si hati kembali redup atau bertambah kusam, gelap yang bisa saja lama lama ia mati suri. 


Jadi ini salah siapa? Ya jelas si pemiliki hati yang salah :) membiarkan terlena dalam kenikmatan mendengar atau melihat. Disinilah kita “berperang” melawan  hawa nafsu dan keinginan yang bisa saja memantik gejolak syahwat, Tugas kita ya berjaga jaga agar tidak berlebihan, tidak berlebihan dalam menyuka, mencinta bahkan kagum saja harus sekedarnya, jangan sampai prosentasenya melebihi cinta kita kepada Allah dan kekasihNya. Dan boleh jadi apa yang kamu sukai saat ini tidak baik bagimu, nah yang berlebihan kan pasti ga baik tuh :) . 


Untuk mendeteksi “berlebihan” biasanya sih ALLAH kasih kita sign ketika hati mulai kecenderungannya kesana terus, hambar dalam berdoa atau berdzikir, males dengerin kajian kajian, males dengerin nasihat, terbayang bayang dia terus, nah klo ada gejala gejala kayak gini waspada ya, atau langsung putus hubungan deh sama medsos atau media elektronik lain yang bikin kaian gandrung. 


Saya jadi teringan dengan satu ayat yang bikin saya mak jleb juga


[76:24] Maka, bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu dan jangan ikuti pendosa dan orang yang sangat kufur di antara mereka.


Nah kita sudah dilarang tuh sama ALLAH untuk ga ngikutin para pendosa, baik gaya dan perilakunya pasti. Kita ga boleh loh meniru orang orang yanng berlaku dosa, ga perlu merasa bersalah atau merasa ga enak jika kita TEGAS mengatakan TIDAK pada yang haram, atau ga perlu segan juga saat kamu mau menunaikan sholat, kalau saya bilang “ its time to you to show your identity as a moeslem”


[23:2] (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,

[23:3] orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,


Dan ALLAH ingatkan kita kembali, orang orang khusyuk itu salah satu cirinya adalah meninggalkan perbuatan dan perkataan yang sia sia, dari sini saya  lebih menitik berakan bahwa sudah sepatutnya sebagai mukmin kita tidak melakukan hal hal yang sia sia. Apakah aktivitas kita masih banyak hal yang sia sia? Apakah sudah termasuk ibadah aktivitas kita sehari hari? Ataukah masih adanya percampuran baik dan buruk didalamny? Tentu hanya kita sendiri yang mampu menjawabnya secara jujur. 


Nah disini nih peran akal dan jiwa serta pertolongan ALLAH agar mampu memilih dan memilah mana saja yang termasuk amal shalih kita, mana saja hal hal yang bukan termasuk yang sia sia atau tidak berguna. 


 [76:29] Sesungguhnya ini adalah peringatan. Maka, siapa yang menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu mengambil jalan menuju Tuhannya. 


Di ayat ini juga ditekankan nih, siapa yang mengehndaki kebaikan maka ia akan mengambil jalan menuju Tuhannya, dan ayat ini tentu sudah jelas ya, menuju jalan Tuhan, melalu jalan pertaubatan dan berjuang mengganti keburukan dengan kebaikan dengan pertolongan ALLAH tentunya.


Terus apa kita boleh mendoakan oang yang kita gandrungi itu? Bolehlah apalagi ia seorang muslim, doakan ia medapat hidayah inayah serta taufik ALLAH urusan hidayah biar itu menjadi urusan ALLAH 


[6:125] Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.


Paling tidak sebelum menyelamatkan orang lain, kita harus menyelamatkan diri kita dulu kan :) mau menyelamatkan orang dari siksa api neraka tapi kita nyemplung ke neraka …. 


Selamat berjuang para pejuang Rahmat ALLAH 


#akudisini

#bersamaALLAH