Bismillahirrohmanirrohiim
[2:216] Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Ayat diatas termasuk ayat yang sering saya dengar, mungkin kamu juga terutama saat ada sesuatu yang terjadi sama kamu dan kamu ga sukai. Namun saat ini saya lagi mau bahas menurut sudut pandang saya yang lain, boleh ya?
“Diwajibkan atas kamu berperang”, nyatanya yang wajib kita perangi bukan hanya musuh musuh Islam atau musuh musuh ALLAH namun juga ini loh yang selalu menempel dalam diri kita, si hawa nafsu, si sayahwat, si ego dan dia yang mengajak kamu untuk keluar jalur dari ketaatan kepada ALLAH. Fenomena saat ini saya, kamu atau siapapun disajikan begitu banyak sajian di media sosial atau elektronik yang dapat memanjakan mata, telinga atau memuaskan hati karena ada sosok yang kita lagi gandrungi :). Padahal secara sadar potensi panca indra kita membuat “kotor” si hati dan sangat memungkinkan si hati kembali redup atau bertambah kusam, gelap yang bisa saja lama lama ia mati suri.
Jadi ini salah siapa? Ya jelas si pemiliki hati yang salah :) membiarkan terlena dalam kenikmatan mendengar atau melihat. Disinilah kita “berperang” melawan hawa nafsu dan keinginan yang bisa saja memantik gejolak syahwat, Tugas kita ya berjaga jaga agar tidak berlebihan, tidak berlebihan dalam menyuka, mencinta bahkan kagum saja harus sekedarnya, jangan sampai prosentasenya melebihi cinta kita kepada Allah dan kekasihNya. Dan boleh jadi apa yang kamu sukai saat ini tidak baik bagimu, nah yang berlebihan kan pasti ga baik tuh :) .
Untuk mendeteksi “berlebihan” biasanya sih ALLAH kasih kita sign ketika hati mulai kecenderungannya kesana terus, hambar dalam berdoa atau berdzikir, males dengerin kajian kajian, males dengerin nasihat, terbayang bayang dia terus, nah klo ada gejala gejala kayak gini waspada ya, atau langsung putus hubungan deh sama medsos atau media elektronik lain yang bikin kaian gandrung.
Saya jadi teringan dengan satu ayat yang bikin saya mak jleb juga
[76:24] Maka, bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu dan jangan ikuti pendosa dan orang yang sangat kufur di antara mereka.
Nah kita sudah dilarang tuh sama ALLAH untuk ga ngikutin para pendosa, baik gaya dan perilakunya pasti. Kita ga boleh loh meniru orang orang yanng berlaku dosa, ga perlu merasa bersalah atau merasa ga enak jika kita TEGAS mengatakan TIDAK pada yang haram, atau ga perlu segan juga saat kamu mau menunaikan sholat, kalau saya bilang “ its time to you to show your identity as a moeslem”
[23:2] (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,
[23:3] orang-orang yang meninggalkan (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna,
Dan ALLAH ingatkan kita kembali, orang orang khusyuk itu salah satu cirinya adalah meninggalkan perbuatan dan perkataan yang sia sia, dari sini saya lebih menitik berakan bahwa sudah sepatutnya sebagai mukmin kita tidak melakukan hal hal yang sia sia. Apakah aktivitas kita masih banyak hal yang sia sia? Apakah sudah termasuk ibadah aktivitas kita sehari hari? Ataukah masih adanya percampuran baik dan buruk didalamny? Tentu hanya kita sendiri yang mampu menjawabnya secara jujur.
Nah disini nih peran akal dan jiwa serta pertolongan ALLAH agar mampu memilih dan memilah mana saja yang termasuk amal shalih kita, mana saja hal hal yang bukan termasuk yang sia sia atau tidak berguna.
[76:29] Sesungguhnya ini adalah peringatan. Maka, siapa yang menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu mengambil jalan menuju Tuhannya.
Di ayat ini juga ditekankan nih, siapa yang mengehndaki kebaikan maka ia akan mengambil jalan menuju Tuhannya, dan ayat ini tentu sudah jelas ya, menuju jalan Tuhan, melalu jalan pertaubatan dan berjuang mengganti keburukan dengan kebaikan dengan pertolongan ALLAH tentunya.
Terus apa kita boleh mendoakan oang yang kita gandrungi itu? Bolehlah apalagi ia seorang muslim, doakan ia medapat hidayah inayah serta taufik ALLAH urusan hidayah biar itu menjadi urusan ALLAH
[6:125] Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.
Paling tidak sebelum menyelamatkan orang lain, kita harus menyelamatkan diri kita dulu kan :) mau menyelamatkan orang dari siksa api neraka tapi kita nyemplung ke neraka ….
Selamat berjuang para pejuang Rahmat ALLAH
#akudisini
#bersamaALLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar