Story of Me
17 Ramadhan 1445
Kemarin, buka puasa sendiri setelah berbuka saya segera ke atas, ke kamar untuk melanjutkan aktivitas, as usual ya maghriban trus scrolling
FYI entahlah dipertengahan Ramadhan ini rasanya ibadah menurun, amalan hatipun belum mampu mendongkrak ibadah ibadah mahdhoh. Terlalu bablas untuk menyukai sesuatu yang membuat hati kotor, atau terlalu berlebihan memasukan hal hal yang bukan hak. Ini tentu menjadi refleksi saya di bulan Ramadhan tahun ini, dan harus segera melakukan perbaikan. Untuk cerita ini akan saya lanjutkan di cerita yang lain.
Setelah melakukan sholat maghrib, sesekali lihat video di youtube apalagi short video yang terkait dengan seseoranng atau sesuatu yang kita sukai. Terdengar suara tumbukan antara 2 benda padat, ya pagar dan yang satu lai entah apa. Dan terdengar suara laki laki “paket… paket… paket” hmm paket ke rumah? Seingat saya pembelian barangn online hanya akan ke rumah jika saya membeli barang barang yang fresh, yang akan diantar oleh gosend dan sejenisnya. “Sebentar kata saya …. “ sambil menyusuri tangga di rumah saya yang lumayan tinggi. Setelah saya buka pintu, laki laki itu berkata “paket… atas nama ratih …” begitulah kirang lebih redaksinya. “Oh salah rumah pak” kataku “disini ga ada yang bernama Ratih” lanjutku. “Ini nomor rumah 90A-5” katanya. Hmmm disini saya sudah merasakan tanduk dari dalam kepala saya untuk menyusup keluar. “Ini 90A-1 pak” kataku dengan sedikit nada sengit, dalam hati berbisik, ayo tahan jangan marah, dia lelah, ga sah kesel …. Tapi disinilah kekesalan saya keluar, bapak itu bertanya tepat didepannya adalah nomor rumah saya, aduh bapak…. Dibaca dong itu nomor rumah angka1 dan 5 tentu bukan angka yang mirip ya
Setelah bapak kurir itu meninggalkan rumah dan segera menghampiri rumah tujuan, ada perasaan sedih, ya ampun si bapak kenapa ga baca nomor rumah sih? Kan ga perlu ganggu orang ya :) diri ini merasa terganggu
ya minat baca orang Indonesia mungkin membuat kita miris mengingat tingkat kecerdasan literasi Indonesia yang masih tergolong rendah. Tentu keprihatinan ini harus segera cari solusinya.
Allah pastiu memiliki hikmah yang masih jadi rahasiaNya kenapa ada kurir yang mampir salah alamat di rumah maghrib maghrb.
Namun kenapa saat itu aku ga segea berdoa memintakan petunjuk hikmahNya :)
Tapi ya sudahlah, sudah berlalu yang bisa aku lakukan adalah memperbaikinya untuk nextnya
Sering sering berlatih pause, menjeda, khusyuk :)
#disini
#refleksihari
#ceritaharian
#ceritahariini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar